APAKABARGRIBOGAN.COM – Banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah sejak Senin (5/2/2024) meluas hingga sebabkan tujuh kecamatan terdampak.
Hingga hari ini (9/2/2024) upaya evakuasi warga terdampak di Kecamatan Karanganyar terhambat arus deras.
Banjir bandang ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca Juga:
Di Rembug Tani se-Grobogan, Wamentan Sudaryono Ajak Para Petani Gunakan Benih Padi Bersertifikat
Jajaki Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah, Diah Warih Anjari Temui Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi
2 Desa Terdampak Kekeringan, Pemkab Cilacap Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan
Tingginya debit air membuat sepuluh tanggul di wilayah Kabupaten Demak jebol.
Akibatnya, air meluber hingga ke jalan dan pemukiman warga di tujuh kecamatan.
Kecamatan Karanganyar menjadi wilayah yang terdampak banjir paling parah.
Baca artikel lainnya di sini : Faktor Geopolitik dan Situasi Global Dinilai Sangat Krusial dalam Tentukan Nasib Bangsa Indonesia ke Depan
Baca Juga:
Sebanyak 24.286 Jiwa Terdampak Banjir, Cuaca Ekstrem Melanda 24 Desa di Kabupaten Kendal
11 Kecamatan di Kabupaten Demak Terendam Banjir Disebabkan oleh 6 Tanggul Sungai Wulan Jebol
BNPB Serahkan Bantuan Logistik dan Peralatan Saat Tinjau Lokasi Terdampak Banjir di Kaɓupaten Kendal
Air dengan arus deras dan ketinggian air mencapai 2,5 meter menerjang pemukiman warga.
Hal ini dikonfirmasi Staf Pusdalops BPBD Kabupaten Demak Rizka melalui sambungan telepon pada Jumat (9/2/2024).
Lihat juga konten video, di sini : Menhan Prabowo di Wisuda Unhan: Pekerja Keras dan Cerdas akan Bertahan di Tengah Tantangan Zaman
“Benar, banjir tersebut di Kecamatan Karanganyar. Sampai pagi (9/2/2024) ini ketinggian air masih bertahan dan arus deras”, jelas Rizka.
Baca Juga:
BNPB Sebut Dipengaruhi oleh Fenomena Land Subsidence, Banjir di Kota Semarang Surutnya Lebih Lama
Serahkan Bantuan Sembako dan Kebutuhan Dasar untuk Korban Banjir, Gerindra Jateng Turun Tangan
Kepala BNPB Kunjungi Lokasi Terdampak Bencana Banjir Paling Paling Parah di Kendal dan Semarang
BPBD Kabupaten Demak masih melakukan upaya evakuasi warga Kecamatan Karanganyar. Beberapa warga masih terjebak di atap rumah.
Adapun kendala yang dihadapi tim gabungan dalam upaya evakuasi adalah derasnya arus air hingga mengakibatkan perahu karet terbalik.
“Kemarin waktu air masih belum tinggi kami sudah ajak warga untuk evakuasi, namun mereka menolak.”
“Sekarang ketika air sudah naik tinggi, kami kesulitan evakuasi karena arusnya deras sekali”, kata Rizka.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Selain Kecamatan Karanganyar, wilayah lainnya terdampak banjir bandang antara lain Kecamatan Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Gajah, dan Kecamatan Dempet.
Informasi mutakhir dari BPBD Kabupaten Demak, air yang meluber terdapat di Kecamatan Gajah dan Karanganyar.
Lima kecamatan terdampak lainnya terpantau air sudah surut.
Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak per Jumat (9/2) pukul 11.00 WIB mencatat 10.285 orang mengungsi akibat banjir ini.
Tim gabungan dari BPBD wilayah Jawa Tengah, Basarnas, TNI POLRI, dan relawan mendirikan pos pengungsian dan dapur umum tersebar di beberapa wilayah kecamatan.
Mengingat kondisi cuaca, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk selalu waspada adanya potensi banjir susulan dan selalu mematuhi arahan dari petugas demi keselamatan diri.***
Sempatkan juga untuk melihat konten video menarik lainnya, di portal berita Kalimantanraya.com dan Hallokaltim.com.***